November 22, 2010

Aktualisasi Diri

Salah satu kebutuhan dasar manusia untuk tetap hidup normal adalah aktualisasi diri.  Manusia perlu mencari lingkungan (atau kalau perlu menciptakannya sendiri) di mana ia bisa benar-benar menghayati keberadaannya.  Setiap orang ingin merasakan nikmatnya menjadi orang yang berarti bagi sekitarnya.  Tidak ada orang yang mau diabaikan. 

Semasa SD dulu, aktualisasi diri adalah topik yang terabaikan dari pendidikan.  Tugas guru adalah mendiktekan pelajaran, sementara murid mencatatnya.  Kemudian guru akan memberi tugas dan PR, dan kita wajib mengerjakannya, tentu saja.  Interaksi antara guru dan murid sebatas mendikte dan mencatat saja.

Ada masa-masanya ketika saya merasa saya tidak pernah benar-benar ada di kelas.  Untungnya, saya ini keras kepala dan bandel.  Kalau guru memang berniat mengabaikan keberadaan saya di kelas, maka ada saja ide untuk membuat ulah, sehingga menarik perhatian para guru, bahkan kepala sekolah  Tapi saya merasa tidak benar-benar ada.  Guru nyaris tidak pernah menanyakan pendapat saya dalam hal apa pun.  Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada murid hanyalah semacam tes untuk menguji kualitas hapalan.  Tapi tidak ada yang menanyakan pendapat murid.  Mengapa?  Karena murid memang dianggap tidak penting.

Orang-orang yang tidak menghayati keberadaan dirinya selalu memiliki harga diri yang rendah.  Mereka selalu mengambil tempat duduk di belakang.  Jantungnya berdegup kencang ketika guru memanggil namanya.  Ia tidak akan mengacungkan tangan dan maju ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.  Ia tidak akan pernah maju, karena kakinya hanya mengenal gerakan mundur.  Ia bisa, tapi tidak mampu.  Ia tidak akan pernah mencicipi manisnya kemenangan, karena ia tidak pernah bersaing.

Seorang selebriti, wanita cantik yang masih muda dan seksi yang telah dikenal namanya oleh nyaris seluruh penduduk dunia datang ke sebuah kota untuk mengadakan konser.  Promotor konser, seperti biasa, harus siap dengan segala permintaan para artis, mulai dari yang wajar sampai yang edan.  Selebriti itu minta 3 kamar hotel berbintang lima di-booking untuknya (padahal badannya hanya butuh satu tempat tidur), seluruh dindingnya ditempel dengan kertas dinding berwarna kesukaannya, sebotol champagne mewah yang harganya ratusan ribu rupiah per botol siap menunggu di kamar, empat macam bunga yang ditebar di lantai kamar, dijemput dengan limosin, dan karpet merah menunggu di lobi hotel.  Dua kamar yang tidak digunakannya jelas mubazir, kertas dindingnya mengganggu pandangan, champagne pilihannya tidak pernah disentuh, bunga-bunga di lantai kamar tidak pernah ada manfaatnya, limosin yang digunakan tidak membuatnya terkesan, dan karpet merah itu cuma sepanjang empat puluh langkah saja.

Ia masih muda dan cantik, penghasilannya cukup untuk tujuh turunan, dan apa yang dilakukannya selalu jadi sorotan.  Mengapa ia masih meminta yang tidak-tidak?  Mengapa ia masih saja selalu meminta perhatian orang lain?  Mengapa ia tidak ubahnya seperti anak bayi yang menangis hanya untuk memanggil ibunya?

Jauh dalam lubuk hatinya, ia tahu bahwa ia tidak pernah berguna bagi orang lain.  Apa yang dilakukannya hanyalah bernyanyi dan melenggak-lenggokkan tubuh seksinya.  Penonton terhibur menonton video klip sepanjang empat menit, lalu apa?  Orang-orang mendengar seluruh isi albumnya selama sejam, lalu apa?  Jutaan lelaki berfantasi kotor dengannya, lalu apa?  Sejujurnya, tidak ada hal besar yang pernah ia lakukan untuk orang lain.  Semuanya tidak berarti, bahkan bagi dirinya sendiri.  Orang-orang kagum melihatnya, tapi ia sendiri muak dengan cermin.

Hati kecil tidak berbohong.  Seorang tukang cukur yang bahagia lebih beruntung daripada selebriti dunia yang ingin bunuh diri.  Tukang cukur merasa benar-benar 'ada'.  Tanpa mereka, bumi akan dipenuhi oleh orang-orang dengan rambut berantakan.  Apa jadinya dunia tanpa seorang penyanyi seksi?  Tidak masalah.  Toh masih banyak yang lainnya yang sama seksinya.  Mereka bergelimang harta, tapi tidak pernah benar-benar berarti bagi dunia.  Ketika kecantikannya mulai meluntur, orang-orang pun ramai-ramai meninggalkannya.  Kamera malas meliputnya, dan namanya pun mulai dilupakan.

Kamera dan surat kabar memang tidak pernah (atau jarang sekali) memuat kisah seorang tukang cukur.  So what?  Faktanya tetap : semua orang membutuhkan tukang cukur.  Mungkin inilah sebabnya banyak artis bunuh diri, sementara jarang sekali tukang cukur yang melakukan kebodohan yang sama.  Tukang cukur lebih unggul dalam hal aktualisasi diri.  Mereka benar-benar ada, dan benar-benar dibutuhkan.
Apakah Anda dibutuhkan?

The Shawshank Redemption (1994)


Semuanya bermula ketika seorang bankir bernamaAndy Dufresne (Tim Robbins) dihukum karena menembak mati pria yang menjadi selingkuhan istrinya. Dalam masa hukumannya di penjara Shawshank, ia bertemu dengan tahanan lain Ellis Boyd Redding (Morgan Freeman) dan mereka pun berteman. 

Karena kepandaiannya dalam mengurus surat-surat berharga dan pengalamannya sebagai bankir, banyak orang memanfaatkan Andy untuk melakukan pekerjaan kotor seperti pencucian uang, dan penggelapan ijazah dan surat berharga lainnya, termasuk kepala sipir, Warden Norton (Bob Gunton), yang memaksanya untuk terlibat dalam berbagai kegiatan korupsi. Namun di balik semua itu ternyata Andy telah menyiapkan sebuah rencana besar untuk kabur dari penjara Shawshank. Sebuah pelarian yang terencana dan mengagumkan.

Bersetting tahun 1940-an, The Shawshank Redemption adalah salah satu film terbaik dimasanya dan beberapa kritikus menilainya sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat hingga kini. Pada awalnya film ini begitu flop di pasaran, namun ketika rilis dalam bentuk DVD, ia mulai dicari oleh para pecinta film. Film ini juga merupakan peringkat teratas 250 film terbaik sepanjang masa versi IMDB.com.

 "Get busy living, or get busy dying" (Andy Dufresne)

Pemain : Tim Robins, Morgan Freeman, Bob Gunton
Sutradara : Frank Darabont
Genre : Drama
Rating : 


Forrest Gump (1994)

"Life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."

Sebuah quote di awal film ini yang membuat saya merenung dan berpikir tentang hidup. Bahwa ternyata hidup ini adalah sesuatu yang menyenangkan jika kita selalu menikmati setiap waktu dan momen yang dilewati.

Film ini dibintangi oleh Tom Hanks dan disutradai oleh Robert Zemeckis. Diangkat dari novel yang berjudul sama karya Winston Groom, sukses besar setelah diangkat ke sebuah layar lebar. Forrest Gump, film di tahun 1994, berhasil menggondol enam penghargaan dari Academy Award.

Film ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang pemuda bernama Forrest Gump (Tom Hanks) yang dibesarkan oleh ibunya dengan penuh perjuangan. Sempat ditolak masuk ke sekolah normal karena ia memiliki IQ di bawah rata - rata, namun akhirnya Forrest Gump berhasil menamatkan kuliahnya sampai ke jenjang universitas. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Forrest Gump kemudian menjalani pengalaman hidup yang bermacam - macam. Mulai dari menjadi tentara, hingga menjadi nelayan.

Secara keseluruhan, film ini mempunyai plot yang menarik. Sejak awal film, kita dibawa mengikuti kisah hidup Forrest Gump dari kecil hingga dewasa. Jika mau berpikir sedikit, kita akan menemukan filosofi - filosofi yang sangat menyentuh dalam kehidupan Forrst Gump. In my humble opinion, film ini mengajarkan agar kita jangan mengeluh terhadap apapun kesulitan yang terjadi dalam hidup (CMIIW). Jika hidup selalu dijalani dengan cara yang positif, maka hasilnya juga akan positif.

Pemain : Tom Hanks, Robin Wright, Gary Sinise, Sally Field
Sutradara : Robert Zemeckis
Genre : Drama
Rating :

November 21, 2010

I am Sam (2001)

Film keluarga yang bagus. Bercerita tentang perjuangan seorang ayah untuk mendapatkan hak asuh terhadap anaknya yang hendak di bawa ke panti asuhan. Sam Dawson (Sean Penn) memerankan tokoh ayah yang terbelakang tapi memiliki semangat dan kasih sayang yang sangat luar biasa terhadap putrinya Lucy (Dakota Fanning). Dikisahkan bahwa Sam memiliki keterbatasan mental dan hanya mempunyai IQ seusia anak 7 tahun.

Masalahnya muncul ketika Lucy berusia 7 tahun. Sam dianggap oleh pemerintah tidak mampu menjadi ayah yang baik untuk putrinya karena keterbatasan Sam dalam mengurus putrinya. karena ketidakmampuan Sam dalam membela dirinya untuk memenangkan hak asuh putrinya,

Sam akhirnya meminta tolong kepada seorang pengacara bernama Rita Harrison (Michelle Pfeiffer). Rita semula enggan membantu Sam, tetapi pada akhirnya luluh terhadap keras kepalanya (atau tepatnya kepolosan) Sam. Bukan hal yang mudah untuk memenangkan hak kepengurusan dari Lucy dari pengadilan. Seiring perjalanan sidang, Rita dan Sam pun lebih banyak belajar satu dengan yang lainnya. Rita belajar dari Sam bagaimana merawat dan mendidik anaknya dengan benar sementara Sam sendiri belajar bagaimana untuk mengenali orang lain secara lebih mendalam lagi.

Film ini adalah sebuah film keluarga yang sangat menyentuh hati. Saya hampir yakin bahwa semua orang yang menyaksikan film ini akan terharu melihat bagaimana usaha Sam dalam mendapatkan hak mengasuh anaknya kembali. Seakan tak cukup dengan itu semua, cerita dalam I Am Sam mampu dipadukan antara tawa dan tangis yang pas. Akan ada adegan yang membuat kita tersenyum, lantas adegan lanjutannya akan membuat kita trenyuh menontonnya. Luar biasa. Sebagai pelengkapnya, I Am Sam juga dipenuhi dengan soundtrack-soundtrack dari The Beattles yang mengiringi tiap adegannya dengan pas. Baik dalam lagu maupun dalam iringan instrumental film yang mampu menggiring mood penonton.

Rating :

Logika

"Pikir dong pake logika!' Setiap hari kita mendengar kata Logika, ataupun berpikir secara logis. Sekarang saya mencoba menulis tentang logika yang sebenarnya merupakan tugas dan catatan dari mata kuliah filsafat saya.
Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran. Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).

Kegunaan logika
  1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
  2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
  3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
  4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
  5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.
  6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
  7. Terhindar dari klenik
  8. Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

November 07, 2010

Tuhan Sembilan Senti (Taufiq Ismail)

(Puisi yang sangat bagus yang akhirnya bisa bikin gw mikir ternyata merokok itu ga ada gunanya..hiks.Terima kasih buat Taufik Ismail atas puisinya )



Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

November 01, 2010

Teori VS Praktek


Teori dan Praktek , dua hal yang selalu berkaitan dalam hidup
Praktek membutuhkan teori , sedangkan teori berasal dari praktek.
Tapi sayangnya sekarang banyak orang yang menganggap remeh teori .
Di lembaga kursus keterampilan dan pengetahuan selalu di iklankan 100% praktek.
Selalu saja, ah..teori , di prakteknya kan beda.

Memang pada prakteknya akan berbeda tapi perbedaan tidak akan pernah jauh dari teori yang sudah ada, kalaupun dalam prakteknya terdapat perbedaan yang begitu jauh , berarti kita telah menemukan teori yang lebih baru.

Hal yang membuat saya menulis tulisan ini adalah perilaku kehidupan masyarakat sekarang ini.

Mereka kok jadi terbalik !!!

Selama ini banyak saya lihat , orang kalau belajar , bekerja atau melakukan sesuatu yang mempunyai disiplin ilmu, mereka tidak melakukannya berdasarkan teori tapi maunya langsung praktek.

Tapi pada saat yang sama mereka senang membaca buku – buku dari para “motivator” yang membuat teori tentang menjalani kehidupan.

Seperti yang saya lihat pada buku – buku seperti ini , terdapat teori (dalam bentuk gambar rumus , bahkan kurva )

Contohnya
Pembuat teori ini mengatakan , kehidupan kita akan turun naik seperti kurva S diatas , setiap orang akan melewati kurva S nya sendiri.

Kok bisa – bisanya kehidupan yang memang kita tahu turun dan naik , dijadikan teori seperti itu “Kurva S”, kok jadi bodoh , semua orang juga tahu kalau kehidupan memang seperti itu. , belum lagi tentang sukses yang mempunyai rumus macam – macam , mengalahkan rumus Matematika.

Hal seperti ini yang seharusnya memang harus di praktekkan , malah sibuk dibuat teori nya , dan herannya kok ada saja yang membacanya bahkan menjadikannya pedoman hidup.

Orang seperti ini selalu beranggapan kita bisa karena biasa , bukan karena belajar dari teori.

Bagi saya teori ( tentang ilmu pasti dan ilmu – ilmu lainnya ) sangat penting , lain halnya dengan teori tentang menjalani kehidupan yang sangat tidak penting , bodoh dan sakit.