April 07, 2016

RIP Johan Cruyff

Berita duka untuk dunia sepak bola. Salah satu legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, meninggal dunia pada Kamis 24 Maret 2016.
Pria berusia 68 tahun itu menghembuskan nafas terakhir di Barcelona, Spanyol, dengan didampingi keluarganya.



Semasa hidupnya, ia pernah tiga kali meraih gelar Ballon d’Or dan menjadi kapten timnas Belanda 1974 yang disebut-sebut merupakan salah satu timnas terbaik yang pernah ada dengan permainan total football nya. Johan Cruyff juga berhasil membawa Ajax Amsterdam menjadi juara Liga Champions Eropa selama tiga kali berturut-turut, sejak tahun 1971 sampai 1973.

Johan Cruyff holds aloft the European Cup in 1973 after winning it with Ajax

Selain di Ajax, ia juga bersinar di Barcelona. Setelah mengantarkan Ajax menjadi juara Eropa, Cruyff membela Barcelona mulai dari tahun 1973 sampai 1978 dan mencetak 48 gol dari 143 penampilan.

Tidak cukup menjadi pemain, Cruyff pun mengabdikan dirinya sebagai pelatih di Barcelona sejak tahun 1988 sampai tahun 1996. Di Barca, ia meraih sukses dengan mengantarkan Barca menjadi juara La Liga mulai tahun 1991 sampai tahun 1994.

Belum cukup membawa Barca menjadi juara La Liga, ia pun berhasil membawa Barca meraih gelar juara Liga Champions Eropa pada tahun 1992. Sampai kematiannya menjelang, ia tetap memilih untuk tinggal di Barcelona dan melatih klub Catalonia mulai tahun 2009-2013. Ia berhenti karena ingin berjuang untuk melawan kanker.

Johan Cruyff meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi dunia sepak bola. Rinus Michels, penemu taktik menyerang yang dikenal dengan istilah "Total Football" mengaku bahwa ia tak mampu melakukannya  tanpa Cruyff. Begitu juga dengan Pep Guardiola, sang pelatih tersukses dalam sejarah Barcelona dengan rendah hati berkata ia hanya meneruskan pekerjaan Cruyff.



Tak hanya piawai dalam dunia sepak bola, Johan Cruyff juga meninggalkan beberapa quotes yang menarik untuk direnungkan. Berikut rangkumannya :

“Pemain yang men-juggle bola di udara dalam sebuah pertandingan, dan karenanya membuat empat pemain belakang tim lawan memiliki waktu untuk kembali ke pertahanan, adalah pemain yang hebat menurut orang-orang,” ujar Johan Cruyff. “Menurutku ia harusnya bekerja di sirkus.”
“Bermain sepakbola sangat sederhana, namun memainkan sepakbola sederhana adalah hal tersulit yang pernah ada.”
“Aku akan memutuskan untuk menjadi manajer ketika ada yang bilang aku tak bisa menjadi manajer.”
“Kenapa kita tak bisa mengalahkan tim yang lebih kaya? Aku tak pernah melihat sekantung uang mencetak gol.”
“Aku rasa sangat parah jika bakat ditolak karena alasan statistik komputer. Berdasarkan kriteria Ajax saat ini aku pasti sudah ditolak. Ketika aku berusia 15 tahun, aku tidak mampu menendang bola sejauh 15 meter dengan kaki kiriku dan mungkin hanya 20 meter dengan kaki kananku. Kualitasku, teknik dan visi, tidak terdeteksi komputer.”
“Kita bermain sepakbola dengan kepala, kaki kita hanya membantu.”
“Italia tak bisa menang melawan kita, namun kita bisa kalah melawan Italia.”
“Memiliki teknik bukanlah mampu men-juggle bola 100 kali. Semua orang bisa melakukannya dengan latihan. Setelahnya bekerjalah di sirkus. Teknik adalah mengumpan bola dengan satu sentuhan, dengan kecepatan yang tepat, ke kaki yang tepat dari rekan kita.”
“Pilihlah pemain terbaik untuk setiap posisi, dan kita tak akan memiliki satu kesebelasan yang kuat, namun sebelas pemain yang kuat sendiri-sendiri.”
“Dalam timku, penjaga gawang adalah penyerang pertama, dan penyerang adalah pemain bertahan pertama.”
“Pemain yang bukan pemimpin namun berusaha menjadi pemimpin, selalu menyalahkan pemain lain setelah terjadinya kesalahan. Pemimpin sejati selalu sejak awal berasumsi bahwa pemain lain akan melakukan kesalahan.”
“Ketika kita bertanding, secara statistik sudah terbukti bahwa pemain hanya menguasai bola selama, rata-rata, tiga menit. Jadi hal yang paling penting adalah: apa yang kita lakukan selama 87 menit tidak menguasai bola. Itulah yang menentukan apakah kita pemain yang bagus atau bukan.”
“Aku tidak agamis. Di Spanyol, semua dari 22 pemain membentuk tanda salib sebelum mereka memasuki lapangan. Jika itu berguna maka semua pertandingan akan berakhir imbang.”
“Jika kita menguasai bola kita harus membuat lapangan selebar mungkin, dan jika tidak kita harus membuatnya sesempit mungkin.”
“Setiap pemain golf profesional memiliki pelatih berbeda untuk gerakan, untuk pendekatan, untuk penempatan. Dalam sepakbola kita memiliki satu pelatih untuk 15 pemain. Ini konyol.”
“Kualitas tanpa hasil tidak ada artinya. Hasil tanpa kualitas membosankan.”

Selamat Jalan, Cruyff.